Friday, November 5, 2010

by_Moammar Emka2

Detik yang kuratapi, menjepit segala ruang yang kusinggahi.
Beribu catatan tentang cinta dan penantian yang kualamatkan untuk satu nama, telah sampai pada titik penghabisan. Tak ada lagi celah untuk pengecualian.

Segala dalil untuk membuatku kembali menghunus damba, kuingkari dengan membiarkan kecewa dan laraku mengendap dalam emosi yang membara. Membunuh rindu untuk bangkit lagi. Menenggelamkan janji setia pada altar tak berpenghuni.

Yang kulihat hanya bayangan kesepian mencekik.
Mengulum warasku, tak bersisa. Yang kudekap hanya kesendirian diatas jejak kenangan menyakitkan.

Kemana kan kubawa duka yang bertahta ini?
Berlindung tak ada payung yang membentang, menangis tak ada sandaran.
Lembap udara yang berembus, mengundang debu merangkul nelangsaku.
Memungut serpihan cinta yang mulai menghilang ditelan senja kala.

Masih adakah sejumput bahagia menjelma? Aku masih saja mengasah mimpi menjadi nyata. Mendulang ilusi dengan sia-sia. Mendesahkan harapan yang tersisa tanpa selera.
Bisu membungkam maya. Rebah kaku dengan tatapan mata yang terus menua. Dan aku tak tahu, dimana kini aku berada...

No comments:

Post a Comment