Friday, November 5, 2010

by_Moammar Emka

Saatnya, rebah khusyuk dalam doa untuk cinta yang kubela :

" Tuhan, aku setia menimang-nimang cinta satu-satunya.
Pada beningnya hati, milikmu, yang tak beriak.
Selalu memantulkan cahaya biru dan kubisa bercermin darinya.
Hanya tampak wajahku yang mulai layu.

Tertebas segulung mimpi indah yang belum menjamah nyata.
Mengais satu demi satu, sisi jiwanya yang entah bersembunyi di mana.
Sejauh mata melihat, hanya teduh mata air-nya.
Selebihnya, aku tak tahu di mana kau simpan cintamu.

Tapi, aku tetap menimang-nimang dambaku.
Siapa tahu, suatu hari nanti bisa bertemu dan bersatu.
Seperti malam ini, setidaknya ada tatap mata
Dan senyum lugunya yang mendamaikan lelahku.

Terima kasih Tuhan, untuk karunia-Mu
Dan semoga dambaku ini, bukan damba semu"

No comments:

Post a Comment