Saturday, September 8, 2012

:: Ketika Impian Hancur Berantakan ::

Saya adalah seorang pemimpi. Segala yang indah saya mimpikan. Semua itu ada dan hadir di dalam hidup saya, mulai dari jejaka seganteng Bang Dude Herlino, rumah mungil berhalaman luas, memiliki yayasan yatim piatu, keliling Eropa, umrah dan haji, dan sejuta impian saya. Anak-anak yang berkeliaran bak malaikat kecil, kesehatan yang prima, yang enggak pakai sakit-sakit. Indah, ya? Namun, yang namanya kehidupan, tentunya tidak semua impian bisa menjadi nyata, tidak semua harapan bisa menjadi nyata,.  Ok, deal dulu dengan kalimat pertamaini, "bahwa tidak semua yang kita impikan bisa kita miliki." Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang kita lakukan ketika impian kita hancur berantakan?

Ketika impian kita hancur berantakan, hati nurani kita akan menghibur dengan kalimat "Sabar,ya ! Allah sedang menunjukan bahwa impian itu bukan yang terbaik buat kamu. Bisa jadi Allah sedang mengajarkan dewasa dengan memberikan hikmah lewat kehancuran impianmu. Allah sedang mengujimu untuk naik level. Allah akan memberi sesuatu yang jauh lebih baik dibanding impianmu itu." Emm..., bisa jadi! Ingatlah, hati nurani kita tidak pernah berdusta. Semua yang dikatakannya adalah jawaban atas hancurnya impian-impian kita.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
( QS. Al Baqarah [2]:216 )

Iya betul, bahwa yang diberikan dan diambil oleh Allah adalah segala yang pas untuk kita. Tentunya pas berdasarkan pengetahuan Allah Yang Maha Mengetahui, bukan pas menurut kita, manusia. Kalau ukurannya menuruti keinginan pribadi kita, yang pas itu cenderung sesuai dengan hawa nafsu kita. Namanya juga manusia, kan sukanya yang enak-enak aja.

Baiklah, sekarang bagaimana jika impian sudah hancur, mau mengeluh? Menangisi yang sudah berlalu? Menumpuk rasa sakit hati? Dendam hingga terlampiaskan? Sungguh, semua itu tidak akan mengobati luka. Semua itu hanya sia-sia, dan ingat loh, Allah membenci kesia-siaan. Sementara itu, menyimpan amarah atau dendam hanya akan memperborok hati. Duh, jangan deh! It's really not worthed at all.

Jadi, bagaimana, dong? Apa kita harus menyerah setelah impian ini sirna? Tentu TIDAK! Hey, impian kita bukan hanya satu, kan? Setelah satu impian ini tak terwujud, kita harus membangun impian-impian yang lain yang jauh lebih indah. Boleh kok menangis, bersedih, tapi jangan lama-lama, ya! Nanti kita kehabisan waktu untuk menyusun impian baru. Jadi jalan keluar ketika impian hancur berantakan adalah "MEMBANGUN IMPIAN BARU." Teruskan ikhtiar, teruskan berdoa, sampai Allah ridha. Jika Allah ridha, semua akan dimudahkan. Percaya kan Allah tidak pernah ingkar janji?

Jadilah hamba yang membanggakan penciptanya. "Bila memperoleh kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah, ia memuji Allah dan bersabar." Yuk, buat Allah bangga memiliki hamba sekuat kita!

Sudahlah, ikhlaskan apa yang terambil. Jangan biarkan hati luka terlalu lama, nanti membusuk, loh!

Ayo, bangunlah mimpi baru yang jauh lebih indah. Jika ternyata hancur lagi, pikirkan mungkin cara yang kemarin salah. Jika salah maka betulkan dan bangun lagi. Percaya, deh, hasilnya pasti lebih indah! Allah bersama hamba-Nya yang ridha. Subhanallah!

No comments:

Post a Comment